Friday, April 18, 2014

Ultrasonography 4-Dimension

Say 'Yay' karena akhirnya Obgyn kami, Dr. Wulandari Eka,Sp.OG, merujuk untuk dilakukan USG 4D. Ada beberapa alternatif rekomendasi untuk USG 4D ini dari teman-teman juga forum ibu-ibu di internet, tapi akhirnya kami memutuskan untuk USG tetap di RS Hermina, hanya saja kali ini kami dirujuk ke RS Hermina Bekasi Barat (lebih dekat rumah sih hehe). Tebakan saya dan suami sih mungkin karena di RS Hermina Galaxy tempat kami rutin kontrol belum ada dokter ahli fetomaternal berikut fasilitas USG 4D-nya karena RS ini termasuk baru.

2 minggu berlalu dan saya pun baru teringat untuk membuat appointment dengan Dr. Yuditya Purwosunu, Sp.OG yang dirujuk oleh obgyn kami sebagai ahli USG fetomaternal tersebut. Setelah saya kroscek dengan pihak RS, jadwal Dr. Yuditia ada di hari Rabu dan Jum'at. Saya memang baru ingat untuk membuat janji di hari Selasa sore, jadi saya dianjurkan untuk datang keesokannya karena kebetulan hari Jum'at-nya beliau libur mengikuti tanggalan merah. Nah, karena belum pengalaman dengan beliau, kami pun mendapatkan nomer antrian ke-21. Memang sih sebelumnya suster sudah menginformasikan kalau pemanggilan berdasarkan nomer pendaftaran waktu kedatangan, saya dan suami pun sudah berusaha pulang lebih awal di hari itu tapi apa daya traffic tidak mendukung dan kamipun baru sampai di RS pukul 7 malam dan mendapat antrian ke-26 atau sebut saja ternyata kami berada di antrian terakhir! Belum sampai disitu saja, di pintu kamar dokter pun ditempelkan bahwa USG 4D dilakukan 30-45 menit per pasien dan saat itu sudah menjelang pukul 7.30pm dengan antrian no. ke-15..sementara kami di antrian ke-26... Hopeless, tapi yaudalah daripada harus bolak balik RS-rumah-RS jadi kami pun memutuskan untuk menunggu, untungnya tempat menunggu di RS Hermina cabang Bekasi Barat ini lebih pe-we dibandingkan Hermina Galaxy dan selama menunggu pun saya selalu mengajak Abay ngobrol seperti yang dilakukan suami saya juga di hari-hari sebelumnya. "Nak, besok/nanti kita mau USG 4dimensi sama Om Dokter, nanti di inget-inget yah tangannya digeser atau dilipet aja di dada kamu biar manda sm panda bisa liat muka kamu dgn jelas.. Inget-inget juga kakinya dibuka yang lebar ya nak, biar jenis kelamin kamu jg bisa keliatan lebih jelas. Inget-inget ya anak pinter kesayangan manda panda..."

Tick..Tock..Tick..Tock.. Antrian demi antrian pun terlewati dan alhamdulillah ada beberapa nama yang dipanggil tidak ada fisiknya jadi semakin cepat pula penantian kami sampai akhirnya kami pun dipanggil masuk. Enaknya disini saya bisa melihat proses USG lewat flat screen di hadapan saya, jadi saya ga perlu capek-capek nengok ke kanan menghadap ke layar kecil alat USG. Awalnya Pak Dokter selalu bergumam karena posisi si Abay yang terlalu menyamping sehingga bagian muka sulit diidentifikasi secara jelas. Saya pun sebenernya udah pasrah kalau memang gak berhasil melihat muka Abay dengan jelas, tapi Dr. Yuditya pun sabar dengan mengecek bagian-bagian lain lalu kembali ke bagian muka, begitu seterusnya sampai sekitar 3x. Saya pun berinisiatif ngajak ngobrol si Abay, "yuk dek mukanya dikesampingin dikit, tangannya juga digeser, manda sm om dokter gak bisa liat jelas kamu nih", dan begitu alat USG ke bagian muka, abay pun memalingkan wajahnya sehingga terlihat jelas di layar. Alhamdulillah dan spontan saya langsung bereaksi "Iiiih lucu banget mirip bapaknyaaaa"..hihi. Berulang kali saya ajak ngobrol si abay agar tetap berada di posisi yang jelas. Saya lalu iseng berujar "Nak, nguap dong sayang biar videonya lucu.. Dok, tungguin sampe dia nguap yah" lalu dokter pun hanya menggumam lalu langsung semangat "eh eh bu, nih nih dedeknya nguap..." Spontan seisi ruangan itupun (suami, Dr. Yuditya, mami mertua dan suster) kegirangan memuji si abay yang pinter ngedengerin permintaan manda, Subhanallah, Nak :)

Alhamdulillah, semua organ berfungsi dengan baik. Tidak ada masalah dengan air ketuban, lilitan tali pusar, heart beat, jumlah jari-jemari, bahkan posisi bayi juga sudah bagus (walaupun masih sangat mungkin si Abay untuk muter berubah posisi sampai sudah matang usia kandungannya). Mengenai kemiripan Abay pada hasil USG masih rancu, sekilas mirip bapaknya, pipinya tembem, bibirnya tebel, tapi hidungnya seperti opungnya yang besar, tapi kok mancung ya mirip siapa? hehe. Yah apapun itu yang penting Abay dinyatakan sehat dengan berat 1600gr di usia kehamilan mamanya yang ke 31minggu dan jenis kelamin pun sudah jelas sekali terlihat. Alhamdulillah.

Hasil USG hari itu pun lumayan banyak, ada 11 foto yang di print dan ditempel di dalam map + CD yang berisi foto & video. Tapi saya lumayan kecewa sebenernya karena moment dimana si Abay nguap dengan lucunya itu tidak terekam sehingga tidak terlampir di dalam CD. Jadi saya harus ikhlas dan puas dengan hasil-hasil lain yang diberikan, toh suami jg bilang yang penting anaknya sehat dan sebentar lagi juga ketemu langsung tanpa lewat video (walaupun sebelumnya saya sempet mewek dan ngajak suami untuk USG 4D lagi di lain tempat hehe). Untuk total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan estimasi kami sebelumnya, Rp 1,069,000, untuk USG 4D nya sendiri cukup terbilang standar Rp 712,000 sedangkan sisanya dibebankan untuk biaya konsultasi dokter dan print-an hasil USGnya itu sendiri. Untuk lamanya penantian dilakukannya USG 4D ini dengan antrian panjang selepas pulang bekerja dan biaya yang dikeluarkan pun rasanya it's all worth it!

See you very soon our dear baby boy.
Stay strong and healthy inside mom's belly until The-Day
We're already missing you so much more than you know.. :)


No comments:

Post a Comment