Wednesday, April 23, 2014

32 Weeks Pregnant

April 20th, 2014 ; our 32 weeks of pregnancy

You're growing my dear and mommy's already gaining about 12-kilos since the first examination (wow, that's a lot). My sleeping time is getting difficult. Sometimes the only way I can get any comfort is to lie with my back to my husband as he cradles my body to support me with having a chat with the baby inside. Other ways to get comfort is to put a pillow to support my bump while I sleep with my left-side position and that would be the the best help. Mommy got several pregnancy symtomps all over again like the first trimester of pregnancy such as flatulence, bloating, constipation (most of the time), dizziness, hemorrhoids, leg cramps, itchy abdomen and sensitive breasts and nipples. But for whatever it is, I'm willing to feel any kind of disturbing-symtomps for you my dear, as long as you keep healthy inside my belly until the day we meet each other and gather as one little family with daddy. We love you.

Friday, April 18, 2014

Ultrasonography 4-Dimension

Say 'Yay' karena akhirnya Obgyn kami, Dr. Wulandari Eka,Sp.OG, merujuk untuk dilakukan USG 4D. Ada beberapa alternatif rekomendasi untuk USG 4D ini dari teman-teman juga forum ibu-ibu di internet, tapi akhirnya kami memutuskan untuk USG tetap di RS Hermina, hanya saja kali ini kami dirujuk ke RS Hermina Bekasi Barat (lebih dekat rumah sih hehe). Tebakan saya dan suami sih mungkin karena di RS Hermina Galaxy tempat kami rutin kontrol belum ada dokter ahli fetomaternal berikut fasilitas USG 4D-nya karena RS ini termasuk baru.

2 minggu berlalu dan saya pun baru teringat untuk membuat appointment dengan Dr. Yuditya Purwosunu, Sp.OG yang dirujuk oleh obgyn kami sebagai ahli USG fetomaternal tersebut. Setelah saya kroscek dengan pihak RS, jadwal Dr. Yuditia ada di hari Rabu dan Jum'at. Saya memang baru ingat untuk membuat janji di hari Selasa sore, jadi saya dianjurkan untuk datang keesokannya karena kebetulan hari Jum'at-nya beliau libur mengikuti tanggalan merah. Nah, karena belum pengalaman dengan beliau, kami pun mendapatkan nomer antrian ke-21. Memang sih sebelumnya suster sudah menginformasikan kalau pemanggilan berdasarkan nomer pendaftaran waktu kedatangan, saya dan suami pun sudah berusaha pulang lebih awal di hari itu tapi apa daya traffic tidak mendukung dan kamipun baru sampai di RS pukul 7 malam dan mendapat antrian ke-26 atau sebut saja ternyata kami berada di antrian terakhir! Belum sampai disitu saja, di pintu kamar dokter pun ditempelkan bahwa USG 4D dilakukan 30-45 menit per pasien dan saat itu sudah menjelang pukul 7.30pm dengan antrian no. ke-15..sementara kami di antrian ke-26... Hopeless, tapi yaudalah daripada harus bolak balik RS-rumah-RS jadi kami pun memutuskan untuk menunggu, untungnya tempat menunggu di RS Hermina cabang Bekasi Barat ini lebih pe-we dibandingkan Hermina Galaxy dan selama menunggu pun saya selalu mengajak Abay ngobrol seperti yang dilakukan suami saya juga di hari-hari sebelumnya. "Nak, besok/nanti kita mau USG 4dimensi sama Om Dokter, nanti di inget-inget yah tangannya digeser atau dilipet aja di dada kamu biar manda sm panda bisa liat muka kamu dgn jelas.. Inget-inget juga kakinya dibuka yang lebar ya nak, biar jenis kelamin kamu jg bisa keliatan lebih jelas. Inget-inget ya anak pinter kesayangan manda panda..."

Tick..Tock..Tick..Tock.. Antrian demi antrian pun terlewati dan alhamdulillah ada beberapa nama yang dipanggil tidak ada fisiknya jadi semakin cepat pula penantian kami sampai akhirnya kami pun dipanggil masuk. Enaknya disini saya bisa melihat proses USG lewat flat screen di hadapan saya, jadi saya ga perlu capek-capek nengok ke kanan menghadap ke layar kecil alat USG. Awalnya Pak Dokter selalu bergumam karena posisi si Abay yang terlalu menyamping sehingga bagian muka sulit diidentifikasi secara jelas. Saya pun sebenernya udah pasrah kalau memang gak berhasil melihat muka Abay dengan jelas, tapi Dr. Yuditya pun sabar dengan mengecek bagian-bagian lain lalu kembali ke bagian muka, begitu seterusnya sampai sekitar 3x. Saya pun berinisiatif ngajak ngobrol si Abay, "yuk dek mukanya dikesampingin dikit, tangannya juga digeser, manda sm om dokter gak bisa liat jelas kamu nih", dan begitu alat USG ke bagian muka, abay pun memalingkan wajahnya sehingga terlihat jelas di layar. Alhamdulillah dan spontan saya langsung bereaksi "Iiiih lucu banget mirip bapaknyaaaa"..hihi. Berulang kali saya ajak ngobrol si abay agar tetap berada di posisi yang jelas. Saya lalu iseng berujar "Nak, nguap dong sayang biar videonya lucu.. Dok, tungguin sampe dia nguap yah" lalu dokter pun hanya menggumam lalu langsung semangat "eh eh bu, nih nih dedeknya nguap..." Spontan seisi ruangan itupun (suami, Dr. Yuditya, mami mertua dan suster) kegirangan memuji si abay yang pinter ngedengerin permintaan manda, Subhanallah, Nak :)

Alhamdulillah, semua organ berfungsi dengan baik. Tidak ada masalah dengan air ketuban, lilitan tali pusar, heart beat, jumlah jari-jemari, bahkan posisi bayi juga sudah bagus (walaupun masih sangat mungkin si Abay untuk muter berubah posisi sampai sudah matang usia kandungannya). Mengenai kemiripan Abay pada hasil USG masih rancu, sekilas mirip bapaknya, pipinya tembem, bibirnya tebel, tapi hidungnya seperti opungnya yang besar, tapi kok mancung ya mirip siapa? hehe. Yah apapun itu yang penting Abay dinyatakan sehat dengan berat 1600gr di usia kehamilan mamanya yang ke 31minggu dan jenis kelamin pun sudah jelas sekali terlihat. Alhamdulillah.

Hasil USG hari itu pun lumayan banyak, ada 11 foto yang di print dan ditempel di dalam map + CD yang berisi foto & video. Tapi saya lumayan kecewa sebenernya karena moment dimana si Abay nguap dengan lucunya itu tidak terekam sehingga tidak terlampir di dalam CD. Jadi saya harus ikhlas dan puas dengan hasil-hasil lain yang diberikan, toh suami jg bilang yang penting anaknya sehat dan sebentar lagi juga ketemu langsung tanpa lewat video (walaupun sebelumnya saya sempet mewek dan ngajak suami untuk USG 4D lagi di lain tempat hehe). Untuk total biaya yang dikeluarkan sesuai dengan estimasi kami sebelumnya, Rp 1,069,000, untuk USG 4D nya sendiri cukup terbilang standar Rp 712,000 sedangkan sisanya dibebankan untuk biaya konsultasi dokter dan print-an hasil USGnya itu sendiri. Untuk lamanya penantian dilakukannya USG 4D ini dengan antrian panjang selepas pulang bekerja dan biaya yang dikeluarkan pun rasanya it's all worth it!

See you very soon our dear baby boy.
Stay strong and healthy inside mom's belly until The-Day
We're already missing you so much more than you know.. :)


Tuesday, April 15, 2014

Newborn-Baby Stuff

Karena 1 dan lain hal, terutama masalah waktu, banyak postingan di blog ini yang teronggok di draft dan di posting gak berurutan.. Yah harap maklum lah yaa, mood curhatnya gak setiap saat dateng pas di kantor atau di jalan pergi/pulang kantor atau bahkan pas pulang kerja/pas weekend yang bawaannya cuma pengen leyeh-leyeh doang hehe..

Kali ini saya mau share tentang salah satu hal yang saya rasa paling menyenangkan (selain buat frustasi juga hehe) sepanjang saya jadi bumil, yaituuu belanja perlengkapan newborn-baby yang emang harus dipersiapkan dan sebaiknya mulai dicicil dari jauh-jauh hari. Kalau saya dan suami mulai "berani" beli-beli pas umur kehamilan saya masuk ke bulan ke 7 atau 28 minggu. Maklum, saya dan suami cuma mencoba mengikuti nasihat orangtua yang katanya pamali buat belanja-belanja sebelum masuk 7 bulan-an, padahal menurut saya itu sebenernya sangat jauh lebih memudahkan calon orangtua dari segi perekonomiannya (yah, kecuali buat yang tidak bermasalah dengan hal itu ya hehe). Saya dan suami, terutama saya sih, sebenernya sampai hari ini pun (31w pregnancy) tetep masih ngerasa insecure untuk beli ini-itu, walaupun kenyataannya lebih dari 50% baik kebutuhan persiapan kelahiran maupun setelah lahir sudah dibelanjakan hehe. Selain karena kehamilan saya yang makin besar ini berefek ke nyeri bagian rahim, terutama saat terlalu banyak jalan atau berganti posisi, yah harap dimaklumi juga karena perihal shopping kan tetep balik ke kodrat wanita yang emang sebagian besar doyan belanja (online shopping atau langsung ke TKP) hehe..

Berbekal "Baby Stuff List" yang telah dibuat sebelumnya, baik masukan dari teman maupun googling pengalaman ibu-ibu sebelumnya, saya pun dan suami memulai hunting (dan sekaligus shopping) barang-barang tersebut. Edisi pertama belanja, awalnya kami memutuskan untuk pergi ke ITC Mangga Dua karena memang disana lebih banyak pilihan, tapi kami pun langsung menuju ke toko Chubby Baby Shop di Lt.1 Blok A47-48 karena sebelumnya saya sudah memantau online shop dari toko tersebut di Instagram (@chubbyshop). Barang-barangnya lengkap, harganya pun cukup bersaing, dan yang paling dirasa penting adalah cici-cici penjualnya ngerti banget barang yang dijual sampai tau kapan barang tersebut launchingnya hehe. Di sini ga cuma jual perlengkapan bayi yang kecil-kecil tapi lengkap sampai ke baby box dan stroller yang beberapa di display di samping toko. Tapi, tidak semuanya kami belanjakan hari itu karena kami memang niatnya "nyicil" mengingat budget yang cukup besar untuk investasi perlengkapan bayi ini hehe.

Tapi gak sampai sebulan berikutnya, rasanya tangan tuh udah gatel browsing2 online shop di website, facebook, instagram, maupun melipir2 ke baby shop terdekat untuk memenuhi checklist yang lainnya. Sempet beli Clodi-clodian juga lewat instagram (berhubung di babyshop jarang yang jual dan sesuai keinginan) sampai akhirnya jiwa "itung-itungan" ala emak-emak pun muncul dan merasa lebih mahal lewat online shop (plus ongkos kirim), akhirnya misi edisi kedua belanja yang seharusnya dilaksanakan akhir bulan pun kemudian dijalankan 2 minggu setelah edisi pertama hoho. Kali ini kami berdua mencoba baby shop yang banyak direkomendasikan oleh teman-teman, Fany Baby di Lt. 4 ITC Ambasador, Kuningan. Disini mereka punya 2 toko yang berbeda blok, tapi sama besarnya dengan Chubby Shop di ITC Mangga Dua. Setelah kami compare, harga di babyshop ini lumayan lebih murah, yaa walaupun ga ada cici-cici penjual yang bisa jelasin ini-itu dengan sejelas-jelasnya, toh buat emak-emak mah yang penting harga kan?hehe. Di toko ini juga jual baby box sama stroller, bedanya ya gak semuanya didisplay di tokonya (liat di gudangnya). Selain Fany Baby, ada juga Jungle Baby dan Ocha Baby Shop yang direkomendasikan baik dari teman-teman maupun hasil review ibu-ibu di forum, tapi sejauh ini sih Fany Baby yang masih jadi primadona buat saya dan suami.

Overall sih sebenernya dari babyshop yang ada, harganya ya beda-beda tipis. So, mau online ataupun langsung ke TKP, sebaiknya udah cek-cek harga antar babyshop. Beda harga 1,000 - 2,000 aja berarti banget kan buat emak-emak?! (ngaku hayoh!hehe) Yaa, demi menekan budget buat keperluan lain yang besar-besar amountnya ga ada salahnya kan? Yah anggep aja sekalian jadi olahraga buat bumil-bumil yang kurang olahraga seperti saya hehe (olahraga nya mahal, ngabisin duit suaminya hehe).. Shopping for the baby-needs is fun, exciting, and relaxing, yet it could be frustrating when it comes to the budget. So do the "smart shopping", mommies!

Berikut saya share checklist yang jadi pedoman saya belanja kemarin, kurang-lebihnya bisa disesuaikan lagi dengan perkiraan kebutuhan dan budget masing-masing. Bisa juga dipilah-pilah sesuai dengan urgensinya. Enjoy. :)


Thursday, April 10, 2014

23 weeks & Babymoon

"A babymoon is a vacation taken by a couple that is expecting a baby either soon before, or soon after, the birth of their baby, ..., in order to allow the couple to enjoy a final trip together before the baby is born." -Wikipedia
Trimester kedua, masa kehamilan antara minggu ke-13 sampai ke-27 yang sering disebut-sebut sebagai ‘periode bulan madu’ untuk alasan yang sangat menyenangkan karena pada umumnya the morning or everytime-sickness like mual-mual dan migrain sudah jauh berkurang, emosi lebih stabil, janin sudah lebih kuat, minim potensi persalinan sebelum waktunya dan (katanya sih) gairah seks juga kembali normal. Nah di pertengahan masa emas ini lah, yaa kira-kira di minggu ke 23, kami pun memutuskan untuk pergi babymoon berduaan. Sebelumnya, kami memang merencanakan untuk sekedar pergi berlibur dengan membawa serta adik-adik kami (biar suami ga kerepotan ngurusin bumil sendirian hehe) ke Phuket, Thailand, tapi sayangnya saat tiket sudah mau di booked, nominalnya pun berubah lumayan jauh di tanggal-tanggal available kami, sehingga adik-adik kami pun mengurungkan niatnya untuk ikut berlibur.

Setelah konsultasi / check up ke dokter dan dibekali surat izin terbang dari beliau, seminggu setelah kami mengadakan pengajian 4 bulanan dan melewati drama sakit-sakitnya si suami, kami pun berangkat naik budget airlines yang harganya gak budget-budget amat itu, well yaa you guys know lah.. Sebelumnya kami memang udah 2x liburan bareng ke Bali, tapi baru kali ini kami menjamah pulau di luar Bali yang masih 1 propinsi dengan Bali itu, ya, di Nusa Ceningan.

Persiapan demi persiapan (baca blog-blog travel di google) pun sudah kami siapkan sebelumnya karena kami memang sama sekali asing dengan pulau ini, dan yaa isunya sih pulau ini lebih ndeso dari Gili Trawangan, Lombok yang memang banyak di develop oleh pengusaha asing. Lumayan bikin deg-deg seur sih begitu baca untuk menjamah pulau ini dengan lebih cepat (kira-kira 30 menit; much more pricey than the public boat) harus dengan fast boat yang bertenaga kuda dari pelabuhan di Sanur. Kebayang aja sih si abay (AdekBAYi; panggilan sayang buat si calon baby) kegoncang-goncang di dalem perut selama setengah jam di atas kapal, euggh. Nah, si fast boat ini berlabuhnya di Nusa Lembongan, sedangkan untuk mencapai hotel kami di Nusa Ceningan kami perlu naik motor lagi (yaa karena motor adalah 99% kendaraan bermotor di pulau ini, selain karena memang jalan di pulau nya kecil) dengan jarak tempuh kira-kira 15 menit include dengan menyebrang di jembatan penghubung antara Nusa Lembongan dan Nusa Ceningan. Selain itu, hal yang bikin insecure lainnya adalah kondisi jalan yang tidak beraspal alias jalan desa yang berbatu-batu di Nusa Ceningan, jauh berbeda dengan Nusa Lembongan yang kondisi jalannya sudah lebih manusiawi untuk dilaluin kendaraan bermotor.

Alhamdulillah sesampainya di hotel yang mistis jalannya (karena kita masih buta bgt daerah situ pada awalnya), semua kesel-kesel, kepanasan, plus capek di jalan naik motor dengan menahan badan yang lagi hamil 23 minggu pun buyar dan terbayar sudah! Well.. the concept is as long as you go with your loved ones (including the baby inside), it doesn't even that matters. Besides, after we spend day by day in Nusa Ceningan and Nusa Lembongan and exploring both of the island (and took some maternity shot hehe), IT'S ALL WORTH IT! Thankyou dear hubby for make this happened for (the three of) us :)

 
 
 
 



Friday, April 4, 2014

Perkiraan Biaya Persalinan 2014

Sebenernya sebelum tulisan ini, udah banyak postingan-postingan yang tertunda dan hanya teronggok di dalem folder "draft" karena belum punya waktu lebih untuk ngedit foto-foto nya hehe. Tapi gapapa deh, i'll keep you updated later about it. Kali ini saya mau sekedar sharing aja mengenai info persalinan di RS Hermina Galaxy, calon tempat melahirkan anak pertama kami nantinya.

Hari ini usia kandungan kami memasuki 30 minggu dan kami bahkan belum membahas lebih lanjut mengenai persalinan nantinya, rasanya terlalu menggampangkan mengingat biaya persalinan kami yang di cover oleh kantor. Baru sibuk melakukan pergerakan sana-sini untuk mencari info ke kantor masing-masing mengenai asuransi karena suami ada rencana mau move out dari kantor yang sekarang, yah walaupun belum pasti tapi kan kita tetep harus berencana, toh? hehe. Kalau dipikir-pikir sih disayangkan juga kalau suami harus move out sebelum babynya lahir, karena asuransi dari kantor beliau mengcover 100% biaya persalinan, ya of course di kelas tertentu sih, tp kan tetep aja lumayan bangeeet dibandingkan dengan asuransi (ya lebih tepatnya jaminan kelahiran sistem reimburse) dari kantor saya yang "cuma" mengcover 90% biaya persalinan karyawannya.

Maafin ketidakpuas-an saya ya yang menambahkan kata "cuma" di kalimat saya sebelumnya. Setelah dipikir ulang emang harga melahirkan itu luar biasa banget gilanya! Saya yang sebelumnya menggampangkan poses persalinan (dulu maunya ceasar aja biar gampang dan ga sakit), tapi sekarang saya jadi sangat pro normal begitu tahu harga persalinan secara c-section atau operasi ceasar itu harganya luar biasa menguras kocek dan efek persalinannya yang lebih lama daripada melahirkan secara normal. Meskipun yaa Wallahu a'lam nantinya bagaimana tapi saya tetap penuh pengharapan kalo nanti inshaaAllah bisa melahirkan anak pertama kami secara normal.

Diluar kalimat-kalimat ketidakpuasan saya sebelumnya, saya sebenarnya merasa bersyukur banget walaupun biaya persalinan saya "cuma" di cover 90% dibanding tidak sama sekali dan harus mengeluarkan dari kocek kami sendiri (baca: tabungan investasi tempat tinggal). Walaupun harapannya normal, tapi kami juga harus berpikir untuk kemungkinan-kemungkinan ter-"mahal"nya. Berikut perkiraan harga persalinan di RS Hermina Galaxy, saya attach juga perkiraan harganya untuk RS Hermina Bogor dan Pasteur (thanks to Cacan & Raisa for the estimated price info) sebagai pembanding untuk bumil-bumil sekalian ya..

Estimasi Biaya Melahirkan RS Hermina Galaxy, Bekasi
Estimasi Biaya Melahirkan RS Hermina Pasteur, Bandung
Estimasi Biaya Melahirkan RS Hermina Bogor (c-section only)

Fyi aja sih, estimasi biaya-biaya diatas ini belum termasuk biaya-biaya tambahan seperti visit dokter, obat, laboratorium, paramedis, vakum, induksi, dan tindakan lainnya yang mungkin nantinya diperlukan sewatu persalinan. Untik info mengenai penampakan masing-masing kamar dan fasilitas-fasilitas yang didapatkan bisa langsung cek ke websitenya ya.

Kami akhirnya registrasi untuk di kamar kelas 1 terlebih dahulu. Yah, pengennya sih di kelas VIP tapi  berhubung kami belum tau kondisi kandungan nantinya pas jelang persalinan jadi ya kami pilih di kelas 1 saja dulu, itupun sudah terhitung upgrade kelas dari yang ditanggung oleh asuransi atau perusahaan. Untuk registrasi ini, kami mendapatkan beberapa benefit yang cukup lumayan (karena kursus-kursus seperti ini tidak bisa di claim ke kantor hehe), diantaranya:
1. Free 2x senam hamil
2. Free 2x kursus prenatal
3. Free 2x konsultasi laktasi (before and after birth)
4. Discount 15% pemeriksaan laboratorium di trisemester III
5. Free 1x senam nifas
6. Free 2x kursus pijat bayi (sampai dengan usia 3 bulan)
7. Free 1x massage payudara

Well, seandainya aja melahirkan itu murah, ditanggung pemerintah, atau ada tuh yang namanya musim hujan duit, atau kali aja ada yang jual bibit pohon duit? haha ngarep.com sih ini di siang bolong! Pusing ya liat angkanya tapi ya gimana lagi namanya buat anak (apalagi anak pertama) apapun pasti akan diusahakan mati-matian oleh orangtuanya kan? Bismillah for the best and keep on believing kalo yang namanya anak pasti membawa rejekinya masing-masing. Semangaaat dan semoga bermanfaat! :)